Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia mengalami peningkatan ujaran kebencian dan retorika yang memecah belah, terutama dari kelompok terkenal bernama Laskar89. Kelompok ekstremis yang mengaku memperjuangkan nilai-nilai Islam ini menyebarkan pesan-pesan intoleransi dan menghasut kekerasan terhadap mereka yang tidak menganut keyakinan mereka.
Laskar89 telah memperoleh banyak pengikut di platform media sosial, di mana mereka menggunakan kata-kata yang menghasut untuk mengecam kelompok minoritas, kelompok agama, dan lawan politik. Retorika kebencian mereka telah memicu ketegangan dan menciptakan iklim ketakutan dan ketidakpercayaan di masyarakat Indonesia.
Salah satu sasaran utama ujaran kebencian Laskar89 adalah komunitas LGBTQ+. Anggota kelompok marginal ini telah menjadi sasaran serangan dan diskriminasi yang kejam, baik secara online maupun offline. Pesan-pesan kebencian Laskar89 turut berkontribusi terhadap budaya homofobia dan kekerasan terhadap individu LGBTQ+ di Indonesia.
Selain menyasar kelompok minoritas, Laskar89 juga menyebarkan teori konspirasi dan informasi palsu untuk memperdalam agenda perpecahan mereka. Mereka telah mempromosikan sentimen anti-pemerintah dan mendorong para pengikutnya untuk mengangkat senjata melawan musuh-musuh Islam.
Penyebaran ujaran kebencian online yang dilakukan oleh kelompok seperti Laskar89 merupakan ancaman serius terhadap kohesi dan stabilitas sosial di Indonesia. Retorika yang memecah belah telah memperdalam perpecahan yang ada di masyarakat dan berpotensi memicu kekerasan dan konflik.
Penting bagi pemerintah Indonesia untuk mengambil tindakan terhadap ujaran kebencian online dan meminta pertanggungjawaban pelaku atas tindakan mereka. Undang-undang dan peraturan yang lebih kuat harus diterapkan untuk mencegah penyebaran konten yang penuh kebencian dan memecah belah di platform media sosial.
Selain itu, organisasi masyarakat sipil dan pemimpin agama harus bekerja sama untuk mendorong toleransi dan saling pengertian di antara berbagai komunitas di Indonesia. Kampanye pendidikan dan kesadaran dapat membantu memerangi penyebaran ujaran kebencian dan mendorong budaya inklusivitas dan menghormati keberagaman.
Kesimpulannya, sisi gelap Laskar89 dan kelompok ekstremis lainnya di Indonesia merupakan ancaman berbahaya bagi tatanan sosial negara. Seluruh pemangku kepentingan harus bekerja sama untuk memerangi ujaran kebencian online dan mendorong persatuan dan keharmonisan dalam masyarakat Indonesia. Hanya melalui tindakan kolektif, Indonesia dapat mengatasi kekuatan-kekuatan pemecah belah yang berupaya memecah-belah negara ini.
